Inilah 6 Efek Samping Makan Coklat Yang Harus Diketahui

Coklat adalah makanan yang populer dan sering digunakan sebagai hadiah, bahan pembuatan kue, atau makanan penutup. Dibuat dari biji kakao yang difermentasi, dikeringkan, ditumbuk, dan dicampur dengan gula dan lemak, coklat memiliki rasa manis dan kasar yang khas. Ada banyak varian coklat, termasuk coklat hitam, coklat susu, dan coklat white. Konsumsi coklat dapat membantu menurunkan tekanan darah dan memperbaiki mood, tetapi juga memiliki kandungan kalori dan lemak yang tinggi, sehingga harus dikonsumsi dengan moderasi.

Ada 6 Efek samping yang bisa menimbulkan bahaya pada tubuh antara lain adalah :

1. Coklat Dapat Menaikan Berat badan

Coklat dapat menaikan berat badan jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan. Coklat memiliki kandungan gula dan lemak tinggi, yang dapat meningkatkan asupan kalori dan membantu menambah berat badan jika dikonsumsi secara berlebihan. Dalam jumlah yang tepat, coklat dapat menjadi sumber antioksidan dan flavonoid yang baik untuk kesehatan. Namun, untuk menjaga berat badan, penting untuk membatasi asupan coklat dan memastikan untuk memilih varian coklat yang lebih rendah kalori dan lemak.

2. Coklat Dapat Menimbulkan Jerawat

Coklat dapat memicu munculnya jerawat pada beberapa orang. Kandungan gula dan lemak tinggi dalam coklat dapat meningkatkan produksi minyak pada kulit, memperburuk kondisi kulit yang sudah berminyak dan memperparah masalah jerawat. Selain itu, beberapa orang mungkin juga memiliki alergi atau intoleransi terhadap kakao, yang dapat menyebabkan munculnya jerawat.

Namun, tidak semua orang akan mengalami masalah jerawat setelah mengonsumsi coklat. Reaksi setiap orang terhadap coklat bervariasi dan tergantung pada beberapa faktor, seperti jenis kulit, gaya hidup, dan diet. Untuk mengetahui apakah coklat memicu jerawat pada diri Anda, cobalah untuk mengonsumsinya dengan moderasi dan melihat apakah ada perubahan pada kondisi kulit.

3. Coklat Dapat Menyebabkan Insomnia

Coklat dapat mempengaruhi kualitas tidur dan menyebabkan insomnia pada beberapa orang. Coklat mengandung kafein, yang merupakan stimulan yang dapat meningkatkan energi dan membuat sulit untuk tidur. Jika dikonsumsi secara berlebihan atau dekat waktu tidur, kafein dalam coklat dapat mempengaruhi kualitas tidur dan menyebabkan insomnia.

Namun, harus diingat bahwa tidak semua orang akan mengalami masalah tidur setelah mengonsumsi coklat. Reaksi setiap orang terhadap coklat bervariasi dan tergantung pada beberapa faktor, seperti tingkat sensitivitas terhadap kafein, jumlah kafein yang dikonsumsi, dan gaya hidup. Jika Anda merasa coklat mempengaruhi kualitas tidur Anda, cobalah untuk mengurangi asupan coklat atau mengonsumsinya lebih awal pada hari.

4. Refluks Asam

Coklat dapat memperparah gejala refluks asam pada orang yang menderita penyakit refluks gastroesofageal (GERD). Coklat mengandung asam lemak tak jenuh dan kafein, yang dapat memperburuk gejala refluks asam dengan meningkatkan produksi asam lambung dan mengurangi tonus sphincter esofagus inferior.

Penting untuk diingat bahwa tidak semua orang yang menderita GERD akan mengalami gejala refluks asam setelah mengonsumsi coklat. Reaksi setiap orang terhadap coklat bervariasi dan tergantung pada beberapa faktor, seperti tingkat sensitivitas terhadap kafein, jumlah kafein yang dikonsumsi, dan gaya hidup.

Jika Anda menderita GERD dan mengalami gejala refluks asam setelah mengonsumsi coklat, cobalah untuk mengurangi asupan coklat atau memilih varian coklat yang lebih rendah kafein. Sebaiknya juga berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan bahwa gejala yang Anda alami benar-benar disebabkan oleh coklat dan untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

5. Reaksi Alergi

Beberapa orang mungkin memiliki alergi atau intoleransi terhadap kakao, bahan dasar pembuatan coklat, yang dapat menyebabkan reaksi alergi seperti ruam, gatal-gatal, sesak napas, atau bahkan anafilaksis. Reaksi alergi tersebut bisa disebabkan oleh protein yang ada dalam kakao.

Gejala alergi terhadap coklat biasanya muncul beberapa menit hingga beberapa jam setelah mengonsumsi coklat. Gejala ini bisa berkisar dari ringan seperti gatal-gatal dan ruam hingga lebih serius seperti sesak napas atau bahkan anafilaksis.

Jika Anda merasa mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi coklat, segera hubungi dokter. Dokter akan melakukan tes untuk memastikan diagnosa dan memberikan saran pengobatan terbaik.

Untuk mencegah reaksi alergi, sebaiknya hindari mengonsumsi produk yang mengandung kakao dan baca dengan seksama label produk sebelum membelinya. Jika Anda memiliki riwayat alergi, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi produk yang mengandung kakao.

6. Coklat Mempengaruhi Gula Darah

Coklat dapat mempengaruhi tingkat gula darah pada orang yang menderita diabetes atau memiliki risiko tinggi terkena diabetes. Coklat mengandung gula dan karbohidrat, yang dapat meningkatkan kadar gula darah setelah dikonsumsi.

Banyak jenis coklat yang mengandung tinggi gula, sehingga dapat meningkatkan kadar gula darah secara signifikan dan mempengaruhi keseimbangan gula darah. Coklat juga mengandung kafein, yang dapat meningkatkan produksi insulin dan mempengaruhi kadar gula darah.

Untuk orang yang menderita diabetes atau memiliki risiko tinggi terkena diabetes, sebaiknya mengonsumsi coklat dengan hati-hati dan dalam jumlah yang moderat. Sebaiknya memilih varian coklat yang lebih rendah gula dan mengandung lebih sedikit karbohidrat. Juga disarankan untuk memeriksakan kadar gula darah secara teratur dan berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan bahwa konsumsi coklat tidak mempengaruhi keseimbangan gula darah.

Itulah beberapa efek samping makan coklat jika ada kendala setelah makan coklat lebih baik segera konsultasi ke dokter terdekat.