4 Penyebab Bayi BAB Berdarah dan Cara Mengatasinya

Bayi yang masih sangat rentan dapat mengalami berbagai macam masalah kesehatan, salah satunya adalah BAB berdarah. Ini bisa menjadi tanda adanya masalah serius yang memerlukan penanganan segera. Artikel ini akan membahas 4 penyebab umum bayi BAB berdarah dan cara mengatasinya.

Penyebab

1. Fissura Ani

Fissura ani adalah robekan kecil pada dinding dubur bayi. Ini bisa terjadi ketika bayi mengejan terlalu keras saat buang air besar, terutama jika tinja cukup keras. Fissura ani dapat menyebabkan rasa sakit saat BAB dan biasanya disertai dengan sedikit darah pada tinja.

2. Wasir

Wasir pada bayi dapat terjadi ketika pembuluh darah di sekitar anus bayi membengkak dan meradang. Ini dapat disebabkan oleh sembelit atau mengejan terlalu keras saat BAB. Bayi yang mengalami wasir biasanya mengalami sakit saat BAB dan dapat melihat sedikit darah pada tinja.

3. Infeksi Saluran Pencernaan

Infeksi saluran pencernaan pada bayi dapat menyebabkan BAB yang berdarah. Infeksi ini dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau parasit yang masuk ke dalam sistem pencernaan bayi. Bayi dengan infeksi saluran pencernaan biasanya memiliki tinja yang cair atau berlendir dan dapat mengalami demam.

4. Alergi Susu Sapi

Alergi susu sapi adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh bayi bereaksi terhadap protein yang ditemukan dalam susu sapi. Alergi ini dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan bayi, yang dapat menyebabkan BAB yang berdarah. Bayi dengan alergi susu sapi juga dapat mengalami muntah, diare, dan ruam kulit.

Cara Mengatasinya

1. Fissura Ani

Untuk mengatasi fissura ani pada bayi, Anda dapat menggunakan salep atau krim yang diresepkan oleh dokter. Selain itu, penting untuk memastikan bayi mengonsumsi makanan yang mengandung serat untuk membantu melunakkan tinja dan mencegah terjadinya sembelit.

2. Wasir

Untuk mengatasi wasir pada bayi, Anda dapat menggunakan krim atau salep yang mengandung kortikosteroid untuk mengurangi pembengkakan dan rasa sakit. Penting untuk memastikan bayi mengonsumsi makanan yang mengandung serat untuk membantu melunakkan tinja dan mencegah terjadinya sembelit.

3. Infeksi Saluran Pencernaan

Untuk mengatasi infeksi saluran pencernaan pada bayi, dokter mungkin meresepkan antibiotik atau obat lainnya. Selain itu, penting untuk memastikan bayi terhidrasi dengan baik dan makan makanan yang ringan dan mudah dicerna.

4. Alergi Susu Sapi (lanjutan)

Untuk mengatasi alergi susu sapi pada bayi, dokter mungkin akan merekomendasikan penggantian susu sapi dengan susu formula yang tidak mengandung protein susu sapi atau susu formula yang terhidrolisis. Selain itu, penting untuk menghindari makanan atau minuman yang mengandung susu sapi dan memperkenalkan makanan padat secara bertahap.

Kesimpulan

BAB berdarah pada bayi dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti fissura ani, wasir, infeksi saluran pencernaan, dan alergi susu sapi. Penting untuk segera mengidentifikasi penyebabnya dan memberikan penanganan yang tepat agar bayi dapat pulih dengan cepat. Selalu konsultasikan dengan dokter jika bayi Anda mengalami BAB berdarah.

FAQs

  1. Apakah fissura ani dapat sembuh dengan sendirinya? Jawaban: Fissura ani dapat sembuh dengan sendirinya jika bayi mengonsumsi makanan yang mengandung serat dan tinja bayi menjadi lebih lunak.
  2. Apakah saya bisa mengobati wasir pada bayi dengan obat-obatan yang dijual bebas? Jawaban: Tidak disarankan untuk mengobati wasir pada bayi dengan obat-obatan yang dijual bebas tanpa konsultasi dengan dokter.
  3. Bagaimana cara mencegah infeksi saluran pencernaan pada bayi? Jawaban: Anda dapat mencegah infeksi saluran pencernaan pada bayi dengan mencuci tangan sebelum menangani bayi, memberikan ASI eksklusif pada bayi selama 6 bulan pertama, dan memastikan kebersihan botol susu dan perlengkapan makan bayi.
  4. Apakah semua bayi yang mengalami BAB berdarah harus dilarikan ke dokter? Jawaban: Ya, penting untuk segera mengidentifikasi penyebab BAB berdarah pada bayi dan memberikan penanganan yang tepat, sehingga disarankan untuk segera mengunjungi dokter jika bayi mengalami BAB berdarah.
  5. Apakah alergi susu sapi dapat sembuh dengan sendirinya? Jawaban: Alergi susu sapi pada bayi biasanya akan hilang seiring bertambahnya usia, namun dokter dapat memberikan penanganan yang tepat untuk mengurangi gejalanya.