Mencicipi Masakan Khas Provinsi Hu Nan, Cina

Siapa yang tak kenal kelezatan Hidangan Cina? Namun pernahkah Anda mencicipi sajian kuliner dari provinsi Hu Nan di Cina? Sebut saja Hu Nan Tu Cai Restaurant yang menyajikan Angsio Gurame dan Zeran Daging Sapi khas provinsi Hu Nan, Cina. Dengan cita rasa pedas cabai dan aroma rempah khas Hu Nan mampu memberikan sensasi rasa yang berbeda dengan sajian Cina lainnya. Penasaran dengan cita rasa otentiknya?

lampion

Lampion merah yang menggantung dan menjuntai terlihat apik di depan pintu masuk Hu Nan Tu Cai Restaurant dan ornamen Cina berupa tulisan maupun gambar di dinding pintu kaca menambah kental kesan restoran Cina. Senyum dan sapa ramah karyawan restoran siap mengantar Anda menuju meja makan. Saat Anda memasuki bagian dalam restoran ini, terlihat aneka kaligrafi Cina menghiasi dinding yang menambah semarak nuansa restoran Cina. Selain dekorasi yang khas bernuansa Cina, meja makan yang digunakan pun khas negeri tirai bambu, berbentuk bundar besar dan mampu menampung 5 kursi. Konsep meja makan berbentuk bundar besar mengandung simbol kebersamaan dalam keluarga, karena dalam satu meja makan mampu menampung aneka hidangan yang dapat disantap bersama sekeluarga.

Untuk mendatangi restoran ini, Anda cukup melajukan kendaraan di jalan Gajah Mada menuju arah jalan Pintu Besar Selatan. Jika sudah melewati perempatan besar jalan Mangga Besar Raya, lajukan kendaraan Anda lurus hingga menemukan Ruko Apartemen Mediterania yang berlokasi di jalan Ketentraman, tepatnya di seberang Hotel Mercure Hayam Wuruk. Setelah menemukan Ruko Apatemen Mediterania, Anda langsung masuk ke area tersebut dan Restoran Hu Nan Tu Cai terletak di gedung bagian belakang Apartemen Mediterania.

Keistimewaan

Menjamurnya restoran Cina di Jakarta membuat Auw Pan Hang (66) dan sang isteri Zeng Hui (40) menginginkan suatu sajian kuliner Chinese yang berbeda dengan mendirikan restoran Hu Nan Tu Cai pada bulan April, 2007 di bilangan Gajah Mada, Jakarta Pusat. Nama Hu Nan Tu Cai diambil dari kata Hu Nan yaitu nama salah satu provinsi di Cina sedangkan Tu berarti tanah dan Cai berarti sayuran. Lalu apa yang membedakan dengan restoran Cina lainnya? Restoran ini memiliki ciri khas rasa pedas yang berasal dari cabai. Berbeda dengan sajian kuliner dari Schezuan yang memiliki rasa pedas yang berasal dari bumbu berbentuk seperti lada bernama Andaliman atau Schezuan Pepper yang meninggalkan kebal rasa dilidah setelah menyantap hidangan tersebut.

Jadi meskipun sajian makanan khas Hu Nan terdengar asing namun dengan persamaan rasa pedas cabai menjadikan sajian Hu Nan mudah diterima lidah masyarakat Indonesia pada umumnya. Cita rasa pedas ini dihasilkan dari minyak cabai yang dibuat khusus oleh Hu Nan Tu Cai Restaurant. Minyak cabai dihasilkan dari cabai kering yang dimasak dengan sedikit minyak goreng dan diolah menggunakan api kecil selama 3 jam hingga mengeluarkan minyak berwarna merah.

Selain kelebihan tersebut, prinsip higienis diterapkan di Hu Nan Tu Cai Restaurant yang terlihat dari alat alat hidang seperti sumpit dan cangkir yang terbungkus rapi dengan plastik. Konsep fresh cook pun diterapkan dalam restoran ini, sehingga makanan baru akan dimasak setelah dimasak dan menggunakan bahan segar sehingga cita rasa hidangan yang dihasilkan natural. “Untuk menjaga orisinalitas makanan Hu Nan, juru masak didatangkan langsung dari provinsi Hu Nan, Cina,” ujar Auw Pan Hang.

Pedas dan Berminyak

Sajian kuliner Hu Nan memang mirip seperti hidangan dari Manado karena memiliki ciri hidangan yang pedas berminyak dan asin. Salah satu menu favorit di Hu Nan Tu Cai Restaurant yaitu Angsio Gurame yang rasanya pedas dengan warna kuah merah yang menambah nafsu makan. Dalam seporsi Angsio Gurame berisi seekor ikan Gurame yang digoreng kering dan disiram kuah merah. Untuk menghasilkan kuah merah ini dibutuhkan air, bawang putih, kecap asin, cabai kering iris, cabai keriting segar iris, cabai merah halus, minyak wijen, minyak cabai, angciu, jahe, dan daun bawang iris.

Untuk membuat Angsio Gurame, awalnya ikan digoreng hingga kering dan disisihkan. Selanjutnya bawang putih dan jahe ditumis hingga harum, kemudian dimasukkan cabai merah halus dan dimasak hingga matang. Jika cabai telah matang dapat ditambahkan angciu, kecap asin, cabai kering, cabai keriting, minyak wijen, minyak cabai dan air, lalu dimasak hingga mendidih. Setelah mendidih dimasukkan daun bawang dan dikentalkan dengan larutan kanji. Kemudian kuah merah ini dapat disiram diatas ikan gurame goreng dan disajikan selagi hangat dengan nasi. Jika Anda tertarik untuk mencicipi Angsio Gurame yang pedas nan nikmat ini cukup mengeluarkan uang Rp 48 ribu per porsi.

Rempah Khas Hu Nan

rempah hunan

Sajian kuliner Hu Nan juga memiliki ciri khas menggunakan rempah bernama Zeran yang berbentuk seperti jintan, berwana coklat kehitaman, beraroma seperti ketumbar dan memberikan rasa kebal dilidah. “Untuk mendapatkan Zeran, kami mengimpornya dari Hu Nan, Cina,” jelas Auw Pan Hang. Jika Anda penasaran dengan sensasi rasa dan aroma Zeran dapat Anda coba menu Zeran Daging Sapi. Menu ini adalah hidangan khas Hu Nan berupa tumisan daging sapi khas dalam yang dibumbui Zeran.

Dalam seporsi Zeran Daging Sapi terdiri dari daging sapi has dalam yang diiris, zeran, jahe, bawang putih, cabai kering bubuk, saus tiram, dan daun ketumbar. Untuk membuat Zeran Daging Sapi awalnya adalah menumis bawang putih dan jahe hingga harum, kemudian dimasukan daging sapi has dalam yang telah diiris dan dimasak hingga berubah warna. Selanjutnya dibumbui dengan zeran, cabai kering bubuk, saus tiram, gula pasir dan air. Semua bahan tersebut dimasak hingga airnya menyusut, lalu dimasukan potongan daun ketumbar dan masak sebentar. Zeran Daging Sapi sangat pas disajikan hangat bersama nasi, rasa asin dan aroma khas zeran menambah nafsu makan. Penasaran dengan sajian ini, Anda cukup membayar seporsi Zeran Daging Sapi seharga Rp 48 ribu.

Menu lainnya

Selain menyajikan menu Angsio Gurame dan Zeran Daging Sapi, Hu Nan Tu Cai Restaurant menyajikan menu khas Hu Nan yang tak kalah nikmat, diantaranya adalah Angsio Babi ala Hunan, Ikan Nila Tim Cabai Hunan, Samcan babi, Soun Ubi Kuah Urat Sapi, Bebek Kuali Mini, Sapo Pio (penyu yang dimasak dalam kuali tanah liat), dan Tim kepala Ikan Cabai Hunan. Semua menu di Hu Nan Tu Cai Restaurant memiliki kisaran harga antara Rp 15 – 188 ribu.

Pelanggan

Hu Nan Tu Cai Restaurant memang berbeda dengan restoran Chinese pada umumnya sehingga membuat penasaran masyarakat. “Karena banyak mengundang keingintahuan aneka menu hidangan khas Hu Nan, maka kami beroperasi selama 24 jam,” ujar Auw Pan Hang. Selain itu, restoran ini akan ramai pada waktu malam hari terlebih di akhir pekan. Restoran yang berdiri dua lantai ini sanggup menampung pengunjung hingga 150 orang. Pengunjung yang datang memang sebagian besar adalah etnis Tionghoa, namun masyarakat lokal pun banyak yang datang karena restoran ini menyajikan pula menu halal.